Jumat, 15 April 2011

Ragna's Story

Ini adalah cerita berdasarkan petualangan di dunia Ragnarok. Job karakternya sih diambil dari Ragnarok. Tapi karakter dan storynya (mudah-mudahan) asli saya bikin.

Sebenernya lebih enak lagi kalo bikinnya pake komik atau sprite. Tapi karena saya gak bisa gambar ya sudahlah. Oh ya kalo ada yang berminat menjadi Ilustrator cerita ini hubungi saya. Let's begin.

Ragnarok : The Legendary Blade

 Perang. Perang tanpa akhir antara kebaikan dan kejahatan, cahaya dan kegelapan yang selama ini berlangsung membuat banyak korban tak bersalah. Di saat seperti ini muncul seseorang yang muncul dari cahaya mengakhiri perang tersebut. Dia menyegel kegelapan, raja kegelapan, dalam sebuah ruang yang tak pernah ada dan membuang kuncinya.

Itu adalah cerita seribu tahun yang lalu ketika kota ini menjadi medan peperangan. Kota ini bernama Morroc. Sebuah kota di tengah padang pasir yang bernama padang pasir Sograt dengan Pyramid dan Sphynx yang terkenal serta berbagai reruntuhan yang menjadi saksi sejarah kota Morroc yang kelam. Sekarang kota ini menjadi kota yang cukup ramai dengan banyak penjual permata dan para pedagang, serta para pengelana yang beristirahat sejenak dari perjalanannya. Hiruk pikuk tawar menawar pedagang dan pembeli turut mewarnai panasnya kota itu. Meski kota ini ramai, namun berhati-hatilah, sebab kota ini merupakan rumah para thief dan rogue.


"Apa harga Orideconnya tidak bisa lebih murah lagi tuan?" tanya seorang wanita pada pedagang Oridecon.
"Maaf nona, tidak bisa, Oridecon ini adalah oridecon dengan kualitas terbaik, sekali tempa, senjatamu akan menjadi sangat hebat." ucap pedagang itu.

Oridecon adalah baja yang diberkati. Biasanya Oridecon digunakan untuk meng-upgrade senjata atau membuat senjata.

"Setidaknya berikan aku diskon, 70% saja ya ".
" Kau gila nona! Makan apa aku nanti!"
"Bagaimana kalau 60%?"
"Tidak bisa"
"50%?"
"Maaf Nona, mendapatkannya saja setengah mati."
"Baiklah, 40% atau aku tidak jadi membeli, lebih baik aku beli pada seorang rogue saja, lebih murah."

Lelaki itu terdiam sejenak. 

"Baiklah"
" Yiha, terima kasih tuan"

Wanita itu bernama Lucy. Dia baru saja menjadi mastersmith atau ahli penempa.
Untuk dapat menjadi mastersmith, seseorang harus terlahir kembali atau rebirth. Dan untuk rebirth mereka haruslah orang-orang yang terpilih. 
Lucy adalah seorang wanita cantik berambut pirang berusia sekitar 19 tahun. Di usianya yang seperti itu ia sudah menjadi seorang mastersmith. Dia memakai Heart hairpin dan membawa gerobak yang berisi perlengkapannya. Lucy sangat pandai dalam hal tawar menawar, seperti tadi, tidak seperti mastersmith kebanyakan yang ahli dalam menempa atau menggunakan senjata.

Gubrak!!. Lucy terjatuh setelah ditabrak seseorang.
"Hei! Hati-hati kalau jalan!"
"Maaf" Ucap pria yang menabraknya. "Aku sedang terburu- buru."
Lalu pria itu pun segela pergi.
" Huh! Bikin kesal saja! Lebih baik aku segera melanjutkan perjalanku ke Payon".

Lucy akhirnya tiba di gerbang utara kota Morroc. Suasana padang pasir sograt lebih panas dari biasanya. Ditambah lagi angin  kencang menghembuskan debu-debu yang mengganggu pandangan.
Tiba-tiba dari kejauhan terlihat sebuah bayangan, bayangan seorang manusia. Lucy memperjelas pengelihatannya. Itu adalah seorang Lord Knight. Dia tampaknya sangat kelelahan. Dia berjalan dengan lemas menuju ke arah lucy.
"Air. Makanan. Atmosfer" ucap pria itu
Brukk! Pria itu terjatuh dihadapan Lucy.

Lucy membawa pria itu ke sebuah bar di kota morroc. Ia mentraktir pria itu makan. Namun, tanpa diduga, pria itu makan sangat banyak, mungkin karena dia sangat kelelahan. Lucy tertegun dan menelan ludahnya.

"wah terima kasih ya kau telah menolongku, jika kau tidak menolong mungkin aku akan mati."kata pria itu.
" Sama-sama."

Pria itu adalah seorang Lord Knight usianya mungkin sama dengan Lucy. Badannya kekar dan rambutnya merah jabrik seperti api yang menyala. Pakaiannya terlihat kotor, namun keihatannya itu bukanlah pakaian yang murah. Wajahnya lumayan tampan, tapi dilihat dari wajahnya, terlihat dengan jelas bahwa dia adalah orang yang bodoh dan ceroboh. Terlebih lagi, dia membawa sebuah pedang yang bentuknya agak aneh dari pedang kebanyakan.

"Namaku Leon, Siapa namamu?" kata pria itu.
"Namaku Lucy, salam kenal, karena kau sudah merepotkanku kau berhutang padaku 100,000 zeni."
"Apa katamu?! Menolong orang jangan minta imbalan!"
"Tadinya sih begitu, tapi karena kamu makannya banyak banget, ya kamu berhutang."
"Dasar. Baiklah, kalau kau mau ikut aku ke Prontera, aku akan memberimu hadiah."
"Benarkah? Apa itu?" tanya Lucy dengan semangat.
"Apa ya? Mungkin sebuah Liontin."
"Liontin? Kalau itu aku sih juga ...."
"Ada apa?" tanya Leon.
"Kyaaa! Liontinku hilang." Lucy berteriak. "jangan-jangan, pria yang menabrakku tadi adalah rogue." Lucy kembali teringat dengan peritiwa tabrakan tadi.
"Apa? rogue? sudahlah toh nanti akan kuberikan yang baru."
"Enak saja, itu adalah Liontin pemberian kakakku. Itu tidak ternilai harganya."
"Baiklah2, Bagaimana kalau kita pergi ke Prontera melalui padang pasir Sograt, siapa tahu kita bertemu dengan malingnya."saran Leon.
"Apa boleh buat lah."

Mereka lalu menyusuri padang pasir Sograt yang panas.
" Panas sekali" keluh Leon.
"Kau sendiri yang memberi saran untuk lewat sini" omel Lucy.

Tiba-tiba ada sekelompok rogue mengepung mereka berdua.

"Hei kalian, kalau ingin selamat serahkan barang-barang kalian."

Lucy memperhatikan mereka dengan seksama.

"Itu dia, orang yang mencuri Liontinku, kembalikan Liontinku. Roarrr"
"Cart Revolution!!"

Lucy mengamuk dan memutar-mutar gerobaknya, lalu menghajar pria yang mencuri Liontinnya. Tiba-tiba saja seseorang dari dalam tanah dengan mudahnya menangkis serangan Lucy.
"Hentikan." Kata orang itu.
" Siapa kau ?" tanya Leon.
"Tidak penting siapa aku, sebab kau juga tidak akan punya waktu untuk mengingatnya karena kau akan mati." kata pria itu.
" Cih, sombong sekali". Kata Leon.

Dilihat dari pakaiannya, pria itu adalah seorang Stalker. Kelihatannya dia adalah pemimpin kelompok rogue terebut. Dia juga terlihat kuat dengan luka di matanya. Ditambah lagi orang ini menahan cart revolution dengan sangat mudah tentunya orang ini bukan orang sembarangan.

Tiba-tiba saja, entah dari mana muncul Phreeoni dan Hode-hodenya menyerang mereka semua. Banyak dari Rogue2 itu berlarian. Ada juga yang Hiding ke dalam pasir. Phreeoni adalah monster misterius. Tidak ada yang tahu mahluk apakah ini atau berasal darimana dia. Sedang Hode adalah cacing tanah raksasa yang tinggal dibawah tanah. Biasanya Hode2 menjadi pengikut Phreeoni.


" Gawat! Kenapa disaat seperti ini ada MVP?" keluh Lucy.
Phreeoni itu berlari ke arah Leon. Namun Leon berhasil menghindari serangannya. Dia membuka pedang itu, pedang yang tak biasa....
Seketika suasana berubah, kekuatan luar biasa terpancar dari pedang itu. Tiba-tiba saja 5 ekor hode menyerang Leon sekaligus. Namun hanya dengan satu tebasan saja kelima ekor hode itu langsung mati. Phreeoni pun mengamuk, ia mencoba menyerang Leon, Namun Leon dengan mudah menangkisnya.
" Terlalu lemah." Kata Leon " Terima ini."
"Bash!!"
Leon Menebas Phreeoni dan membelah tangannya. Phreeoni tidak berdaya dan kabur . Leon berhasil mengalahkan Phreeoni hanya dengan sekai tebas.

"Apa-apaan itu?" Lucy tidak percaya apa yang baru saja ia lihat.

Leon menatap sekitar, lalu ia menatap Stalker tadi.

"Hmm, Kelihatannya kau bukan orang sembarangan. Siapa Namamu?" Kata Stalker itu.
" Namaku Leon."
"Nama yang bagus. Namaku Achernar. Ini kukembalikan Liontin milik temanmu. Suatu saat kita akan bertemu lagi."

Pria itu kemudian menghilang, begitu juga dengan para Rogue tersebut.

"Akhirnya Liontinku kembali " Ucap Lucy. "ayo kita lanjutkan perjalanan."
"hah? bukankah Liontinmu sudah kembali."
"Ya. Tapi tetap saja kau harus mengganti tagihan bar yang kubayar."
"Dasar!"

Bersumbang.......

0 komentar:

Posting Komentar